Suntikan pemutih, atau suntikan pemutih, adalah prosedur kosmetik yang mencerahkan warna kulit dengan cepat. Karena prosesnya instan, Anda perlu mewaspadai terlebih dahulu bahaya suntik putih yang mungkin terjadi setelah operasi.
Lihat halaman Food and Drug Administration (FDA) dan waspadalah terhadap produk kecantikan yang mengklaim dapat mencerahkan kulit Anda.
Terutama jika Anda mendapatkan suntikan putih secara acak dan bukan atas rekomendasi dokter atau dokter kulit. Ada kekhawatiran besar bahwa zat yang disuntikkan ke dalam tubuh mungkin mengandung kontaminan berbahaya.
Bahan Aktif dalam Suntik Putih
Departemen Kesehatan Hong Kong telah menerbitkan beberapa bahan aktif paling umum yang biasa digunakan dalam suntikan jarum putih.
- Tranexamic acid
Asam traneksamat adalah asam yang menghentikan pendarahan dengan bereaksi membentuk gumpalan darah. Dalam dunia medis, asam traneksamat digunakan dalam bentuk tablet atau injeksi. Manfaat Mengatasi hiperpigmentasi, meredakan iritasi kulit, dan melembabkan kulit. - Glutathione
Lalu ada glutathione, antioksidan anti aging yang berfungsi untuk mengekang tanda-tanda penuaan pada kulit wajah. Selain itu, glutathione juga menghambat produksi melanin sekaligus mencerahkan kulit dari dalam ke luar. - Vitamin C
Vitamin C tampaknya menjadi bahan aktif paling populer dalam produk kecantikan karena dikatakan sebagai antioksidan terbaik untuk kulit. Selain membantu mencerahkan kulit, antioksidan ini juga efektif meningkatkan produksi kolagen yang menjaga kekenyalan kulit. Meski terdengar aman, namun suntik vitamin C dalam dosis besar dan dalam jangka waktu lama bisa menimbulkan reaksi atau efek samping yang merugikan pada tubuh.
Bahaya Suntik Putih
Pada dasarnya bahan aktif yang digunakan pada suntik putih baik untuk perawatan kulit. Namun, berbahaya untuk memberikan dosis yang salah atau bahkan overdosis.
Bahaya tidak mengikuti prosedur medis suntik putih mungkin tidak hanya sebatas iritasi, namun dapat menyebabkan masalah kesehatan kulit lainnya, seperti:
- Infeksi sel kulit
Karena kulit manusia merupakan penghalang alami bagi mikroorganisme, setiap kerusakan pada kulit meningkatkan risiko infeksi. Selain itu, menyuntikkan zat aktif dalam jumlah berlebihan dapat mengurangi produksi melanin dalam tubuh dan membuat kulit menjadi lebih sensitif.
- Memar
Efek samping lain setelah injeksi putih adalah dapat memar pada kulit dan dalam kasus lain bahkan mengalami pendarahan, bahkan hematoma. Jika obat putih diberikan secara intravena, dapat menyebabkan sepsis dan anafilaksis atau reaksi alergi yang parah.
- Masalah kesehatan lainnya
Suntikan putih dosis tinggi berisiko menyebabkan masalah lain yang lebih serius dan jangka panjang. Contohnya termasuk gangguan metabolisme, neurotoksisitas, sakit perut, gangguan fungsi tiroid dan ginjal, atau nekrolisis epidermal toksik yang ditandai dengan lepuh terbakar pada kulit.
Prosedur Injeksi Putih Aman
Sejauh ini suntik pemutih memang bisa dilakukan, asalkan prosedurnya benar, dosisnya sesuai, dan mengikuti anjuran dari dokter khusus berlisensi.
Agar prosesnya lebih aman dan terhindar dari bahaya suntik putih “palsu”, pastikan untuk memperhatikan tips berikut ini: Dapatkan suntik pemutih di klinik estetika kualitas terbaik, dan dokter yang merawatnya berlisensi resmi. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis kulit terkait untuk menentukan tingkat kebutuhan berdasarkan kondisi kulit. Pelajari tentang prosedur suntik pemutih, termasuk potensi efek samping dan perawatan pasca injeksi.
Manfaat dan Cara Kerja Suntik Pemutih
Sebelum Anda mempelajari efek samping suntik putih, pastikan Anda memahami manfaat pengobatan berbasis injeksi ini. Suntikan pemutih sendiri sering digunakan sebagai cara untuk mendapatkan kulit yang lebih cerah dalam waktu yang relatif singkat.
Ia bekerja dengan sendirinya dengan memasukkan cairan yang mengandung bahan aktif yang diyakini efektif mengembalikan warna asli kulit, memberikan kilau baru.
Contohnya termasuk vitamin C, glutathione, dan kolagen. Jadi, memutihkan bukanlah prosedur kosmetik yang akan membuat kulit kencang seputih yang Anda inginkan. Tapi itu bisa membantu kulit Anda terlihat lebih cerah, seperti halnya hiperpigmentasi kulit kita.
Selain itu, suntik pemutih juga bermanfaat untuk mengatasi masalah jerawat, melembabkan kulit, serta membantu kulit tetap awet muda. Sementara suntikan pemutih dianggap memperbaiki penampilan fisik, tidakkah ada bukti ilmiah bahwa suntikan tersebut bekerja pada kulit semua orang?
Sebuah laporan yang diterbitkan dalam International Journal of Aesthetics and Antiaging Medicine menunjukkan bahwa suntikan pemutih dapat mengubah warna kulit secara signifikan.
Asalkan hingga 6 perawatan injeksi vitamin C diberikan dalam 7-10 hari. Dalam sebulan, setelah injeksi vitamin C terakhir mereka, 95,4% peserta melaporkan perubahan tekstur kulit mereka, terasa lebih kencang dan tidak terlalu kering.
Wajah berubah menjadi segar, cerah dan terasa seperti kulit bayi. Namun, sekitar 4,6 persen atau sisa peserta melaporkan tidak ada perubahan pada kulit mereka. Dalam studi ini, peserta juga memberikan peringkat kepuasan keseluruhan 5 dari 7.
Jadi bisa dibilang penelitian ini juga mendukung klaim bahwa vitamin C bisa mencerahkan warna kulit. Selain itu, vitamin C juga dapat memperbaiki penampilan kulit secara keseluruhan. Namun perlu anda ketahui bahwa efek dari suntik pemutih ini hanya untuk mencerahkan warna kulit dan mengembalikan warna aslinya.
Jadi perawatan ini tidak memutihkan kulit seperti yang digaungkan saat ini! Lebih dari itu, proses penyuntikan pemutih juga sangat bergantung pada jumlah dosis dan ketepatan waktu pemberian.
Studi tersebut juga menemukan bahwa sebagian besar peserta mengalami hasil penampilan kulit yang lebih baik dari perawatan kedua hingga keenam.
Selama ini, peserta juga mengalami pemulihan kelembapan kulit yang diikuti dengan kulit yang sehat dan pemulihan kecerahan kulit.